简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoGetty ImagesImage caption "Inilah yang dimaksud dengan 'Karma Instan', ayah!" Otak mode
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption Inilah yang dimaksud dengan 'Karma Instan', ayah!"
Otak modern kita sepertinya kesulitan untuk memusatkan diri pada satu tugas dan fokus kita selalu beralih dari satu hal ke hal lainnya.
Angka pergantian lagu pada layanan streaming Spotify sangat tinggi dan sekarang artikel di majalah-majalah dilengkapi perkiraan lama waktu membaca.
Hampir seperempat orang yang berpartisipasi dalam sebuah survei di Inggris mengatakan mereka mengalami kecelakaan saat berjalan kaki karena kepala mereka menunduk saat melihat ke telepon genggam.
Apakah pria ini benar-benar membawa Rp2,6 triliun uang kripto ke kuburan?
'Anak saya yang difabel punya kehidupan online rahasia menakjubkan'
Tagar Uninstall Bukalapak dan cuitan Achmad Zaky: Berapa sebenarnya anggaran litbang Indonesia?
Kita sepertinya menghadapi krisis atas gangguan-gangguan di sekitar kita, tetapi apakah terdapat 'obat' yang bisa menyembuhkan hal itu?
Ahli sejarah Rhys Jones menyelidiki fenomena ini dan berbicara dengan sejumlah orang yang berjuang mengatasi gangguan-gangguan itu.
1. Siapa yang mencuri konsentrasi kita?
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption “Terdapat sebuah industri yang khusus dibuat untuk mencuri perhatian kita dan sebagian besar dari kita tidak menyadari apa yang terjadi,” kata Belinda Parmar.
Media sosial, iklan-iklan, YouTube, dan aplikasi-aplikasi gawai: perusahaan teknologi besar telah mempelajari cara mendapatkan uang dari orang-orang yang suka menunda dan mencuri perhatian kita secara sistematis dalam skala industri.
“Terdapat sebuah industri yang khusus dibuat untuk mencuri perhatian kita dan sebagian besar dari kita tidak menyadari hal itu,” kata Belinda Parmar, yang dulunya sangat mendukung pemakaian teknologi.
Namun, ia menjadi sangat cemas terkait pengaruh teknologi pada kesehatan jiwa sehingga sekarang dia menjadi aktivis untuk masalah kecanduan teknologi.
Kenapa tanda baca tetap penting di era digital
Facebook perlu diatur karena Zuckerberg 'gagal', kata parlemen Inggri
Akankah model digital gantikan model manusia di masa depan?
Industri teknologi terus menjanjikan akan membuat segalanya semakin dekat, tetapi tujuan utama mereka adalah mencuri waktu kita."
Dia mengatakan sejumlah perusahaan seperti Netflix bahkan tidak berusaha menutupinya.
“Ketika Reed Hastings, pimpinan Netflix mengatakan kepada Anda bahwa kompetitor terbesar adalah mimpi, Anda harus berpikir dua kali tentang arti kalimat itu,” kata Parmar. Jika Anda selalu kekurangan tidur, bagaimana Anda dapat memusatkan perhatian pada kehidupan?"
Parmar, yang sekarang menjadi pimpinan The Empathy Business, menyadari teknologi memiliki banyak sisi positf, tetapi menegaskan “teknologi juga memiliki sisi kelam”.
Hak atas fotoDan BridgeImage caption “Teknologi memiliki sisi kelam dan ini mencemaskan,” kata Belinda Parmar.
Orang lain yang juga memutuskan untuk berubah sikap adalah James Williams, mantan pegawai Google yang menyadari tujuan perusahaan teknologi besar tidak sejalan dengan nilai-nilainya sendiri.
Hal-hal seperti memaksimalkan jumlah klik atau jumlah pengunjung website membuatnya tidak mampu mengejar tujuan-tujuan hidupnya atau menemukan ruang untuk refleksi, kata James.
Kita menjadi budak dan perusahaan teknologi besar adalah tuannya."
Dia menyimpulkan bahwa di zaman modern ini, perbudakan bukanlah tentang kerja fisik, tetapi terkait dengan perhatian kita."
Meskipun banyak produk digital yang dapat dipakai gratis, pada saat yang sama mereka mencuri komoditas dan sumber daya paling berharga di hidup kita: waktu.
2. Mengapa kita ketagihan dengan gangguan?
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption Bagaimana jika sesuatu terjadi saat saya tidak melihat layar?"
Tim Wu adalah guru besar di Columbia University, AS, dan penulis The Attention Merchants: The Epic Scramble to Get Inside Our Heads.
Dia menjelaskan tentang kebutuhan untuk terus memeriksa telepon genggam - ritual mengeluarkannya saat menunggu bus, di lift, di toilet- yang dinamakan “variable rewards program”.
B. F. Skinner, seorang psikolog dan profesor Harvard muncul dengan sebuah kesimpukan setelah melakukan serangkaian percobaan.
Dia memperlihatkan bagaimana burung dara menjadi ketagihan mematuk tombol yang mengelarkan biji-bijian meskipun mereka tidak mengetahui secara pasti kapan biji akan keluar.
Stimulus hadiah yang tidak konsisten tersebut menjadi sesuatu yang paling mencandu, sama seperti mesin judi, kata Tim.
Jadi, seperti burung dara yang mematuk tombol, kita membuka gawai, meski sering kali kecewa, tetapi kadang-kadang kita menemukan sesuatu yang menarik, seperti sebuah artikel bagus- dan ini membuat kita kembali melakukannya.
“Karena hal ini, kita kehabisan banyak waktu dalam sehari, seminggu, atau sebulan untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu Anda pedulikan,” katanya.
3. Bagaimana menghentikan pencuri waktu
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption Jangan biarkan perhatian Anda terganggu. Gangguan terus menerus dari gawai membuat Anda sulit kembali melakukan apa yang sedang dikerjakan.
Nir Eyal adalah seorang penulis terkenal yang mengkaji bagaimana kebiasaan terbentuk dan ahli dalam perilaku konsumen.
Dia mengetahui semua cara yang dipakai perusahaan teknologi untuk mendapatkan perhatian karena dia lah yang sebelumnya mengajarkan mereka tentang hal itu.
Tetapi, meskipun diperlukan usaha individu yang sungguh-sungguh, Anda bisa mengalahkan sistem dan memelihara konsentrasi.
“Kita harus belajar menjaga diri sendiri, kata Nir. ”Pemerintah tidak akan menyelamatkan kita, apalagi perusahaan teknologi."
Sebenarnya sangat mudah untuk menghentikan gangguan perhatian jika Anda mengetahui caranya. Inilah langkah-langkah yang bisa ditempuh:
Langkah 1 - Kelola hal-hal internal
Ketika konsentrasi terganggu, kita biasanya berusaha keluar dari sesuatu yang tidak nyaman.
Usahakan untuk menemukan dan mengatasi hal itu.
Langkah2 - Sisihkan waktu untukgangguan-gangguan
Sisihkan waktu setiap hari untuk bersantai dan bermain media sosial.
Langkah3 - Hilangkan pemicu eksternal
Matikan notifikasi dan ring, ping dan ding pada gawai Anda.
Langkah4 - Kuncinya kesadaran diri
Unduh aplikasi yang dapat membantu Anda membatasi lama waktu pemakaian gawai.
Faktor kuncinya adalah kesadaran diri: begitu Anda sadar konsentrasi telah terganggu karena gawai, segera berhenti menggunakannya.
4. Sama sekali matikan gawai
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption Apa arti 'waktu untuk keluarga'?
Kita semua - anak-anak maupun dewasa - “semakin tergantung pada - dan semakin intim dengan - layar dan hal itu membuat kita mengesampingkan interaksi dengan orang lain,” kata Susan Maushart, wartawan Australia dan seorang ibu yang mengaku menderita karena keluarganya terobsesi teknologi.
“Teknologi mempengaruhi cara keluarga saya memberi perhatian,” katanya. Maka itulah, Susan mengatakan jalan keluarnya adalah mematikan semua gawai dan hidup dapat kegelapan selama enam bulan.
Saya mematikan semua sumber gangguan. Saya mengumpulkan semua gawai, televisi, dan laptop serta menaruhnya di gudang."
“Saya ingin kami saling menatap dan mengobrol. Saya ingin mereka duduk di meja makan dan bukannya cepat-cepat menelan makanan agar dapat segera menggunakan gawai atau menonton YouTube. Saya ingin keluarga saya kembali ada,” kata Susan.
Apakah upaya itu berhasil?
Memang mereka menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol, kata Susan, tetapi juga muncul kebosanan.
Susan mengakui hari dimana keluarganya kembali menggunakan gawai, setelah puasa selama enam bulan, serasa sangat menyenangkan seperti Hari Natal.
Jadi jika mematikan layar tidak berhasil, apa lagi yang bisa kita lakukan?
5. Mengubah perusahaan teknologi
James Williams percaya kunci mengatasi masalah ini adalah menciptakan sistem etika baru utuk perusahaan teknologi.
“Kita seharusnya menginginkan dunia di mana setiap upaya untuk mencuri perhatian seseorang dipandang sebagai sesuatu yang tidak terhormat dan sesuatu yang mirip kejahatan,” kata James.
“Jika etika dan nilai-nilai kita tidak menentukan rancangan teknologi, maka hal lain lah yang akan melakukan itu,” katanya.
Dengan memperhatikan hal itu, dia memulai kelompok Time Well Spent yang berkampanye agar perusahaan teknologi mengubah cara mereka merancang produk.
Perusahaan-perusahaan ini mengatakan mereka ingin memperbaiki kehidupan kita, tetapi apa yang mereka ambil dari kita adalah perhatian, yang jauh lebih berharga dari apa pun di dunia."
Tetapi bagaimana jika ada yang berpendapat konsentrasi bukanlah sebuah komoditas yang dapat dibeli dan dijual, tetapi sesuatu yang kita kendalikan? Mungkin bukan industri teknologi yang harus berubah, tetapi kita?
“Anda tidak akan pernah berhasil,” kata Belinda Parmar, yang mengalami langsung pengaruh kecanduan teknologi pada kesehatan jiwa, terutama pada anak-anak dan remaja.
“Mungkin anda adalah orang yang berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang Anda pilih sudah berdasarkan informasi yang benar ... tetapi Anda tidak menyadari bahwa di balik setiap aplikasi terdapat tim pengembang, psikolog dan ahli permainan yang tujuan utamanya adalah mencuri perhatian Anda,” kata Parmar.
Anda tidak bisa berperang sendirian, terutama jika Anda masih anak-anak. Bagaimana Anda bisa mengalahkan gangster digital ini?"
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.