简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Dolar AS naik pada Rabu (29/06) di Asia. Investor mempertimbangkan risiko resesi dari kenaikan suku bunga bank sentral utama.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis 0,01% di 104,51 pukul 12.15 WIB.
Pasangan USD/JPY turun tipis 0,02% di 136,10.
Pasangan AUD/USD stabil di 0,6906, dan NZD/USD menguat 0,18% ke 0,6252.
Pasangan USD/CNY turun tipis 0,07% di 6,7030, sementara pasangan GBP/USD naik 0,13% menjadi 1,2198. China mengambil langkah mengejutkan pada hari Selasa untuk memotong waktu karantina kali bagi pelancong yang datang menjadi tujuh hari dari 14 hari di fasilitas karantina terpusat. Langkah tersebut meningkatkan harapan pasar atas pergeseran China ke strategi COVID-19 lain yang dapat mengurangi kerugian ekonomi.
Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun lebih dari 1 basis poin, diperdagangkan ke sekitar 3,17%.
Euro turun tipis 0,07% di 1,0511 setelah Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde tidak memberikan wawasan baru mengenai jalur kenaikan suku bunga ECB. ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam satu dekade guna meredam lonjakan inflasi.
Lagarde dan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell akan berbicara dalam panel di forum nanti.
Masalah inflasi masih jadi perhatian investor. Kepercayaan konsumen conference board (CB) jatuh ke level terendah 16 bulan di bulan Juni karena inflasi yang tinggi membuat konsumen khawatir terhadap perlambatan ekonomi.
“Risiko resesi tetap akan melemahkan DXY (tetapi) tren naik jangka menengah yang lebih besar kemungkinan akan bertahan beberapa saat lagi,” tulis Ahli Strategi Westpac dalam catatan klien, merujuk pada indeks dolar AS, yang mereka lihat bertahan pada kisaran dari 101 hingga 105 untuk saat ini.
“DXY kemungkinan tidak mencapai puncaknya sampai kita mendekati akhir dari siklus pengetatan Fed,” tambah catatan itu.
Presiden Fed New York John Williams dan Mary Daly dari San Francisco mengatakan bahwa mereka harus meredam inflasi tetapi bersikukuh bahwa pendaratan mulus ekonomi masih mungkin dilakukan.
Di Asia-Pasifik, Indeks manajer pembelian China akan dirilis pada hari Kamis.
Telah tayang di id.investing.com oleh Zhang Mengying
https://id.investing.com/news/forex-news/dolar-as-naik-tipis-investor-tinjau-risiko-resesi-2191729
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Seiring maraknya pilihan broker forex, trader kerap bertanya: apakah Spreadex Ltd aman atau berbahaya? Artikel ini menyuguhkan tinjauan objektif Spreadex per 2025, membahas profil perusahaan, jenis akun, instrumen, regulasi, hingga ulasan pengguna untuk membantu Anda mengambil keputusan tepat.
Perhatian bagi trader Indonesia: belakangan sejumlah rekan kita melaporkan dana hilang, login diubah, dan penarikan tertunda usai bergabung dengan broker forex Dollars Markets Ltd. Berikut ulasan lengkap — mulai dari profil perusahaan hingga regulasi — plus kisah kelam para korban.
Sepanjang 2025, banyak trader forex asal Indonesia menghadapi ancaman nyata: akun mereka “dihack” dan dana ditahan broker ilegal. Tiga platform yang menjadi sorotan adalah BDSWISS, BST Co.,Ltd, dan Duhani Capital. Kenali modus operandi, bahaya yang mengintai serta cara cerdas mencegahnya sebelum terlambat.
Prime Codex LLC mulai mencuri perhatian trader dengan tawaran spread ultra-rendah dan dukungan ECN/STP. Namun di balik tampilan profesional, banyak pertanyaan tentang kredibilitas, regulasi, dan pengalaman pengguna. Mari bersama - sma, kita bongkar misteri yang MENYELUBUNGI platform broker trading online ini.