简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Aksi yang dilakukan Presiden AS Donald Trump telah memberikan dampak meluas ke mata uang, pasar dan bahkan emas. Ini menjadi bukti bahwa setiap keputusan politik besar akan membawa serta gelombang volatilitas keuangan.
Pada hari Senin ini (11-Maret-2025), harga emas (XAU/USD) sempat bergerak di bawah level $2.900 per ons dengan beberapa tekanan jual, saat pasar mengalami penurunan menjelang perdagangan sesi AS.
Meskipun demikian, dalam beberapa hari terakhir, harga emas telah naik ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut laporan pada akhir minggu lalu, harga emas spot sempat melonjak ke $2.942,70.
Kenaikan signifikan tersebut tentunya dapat mengusik pertanyaan, Apakah emas akan mampu menembus batas $3.000?
Berikut beberapa alasan relevan untuk potensi kenaikan harga emas, antara lain:
1. Kebijakan ekonomi Trump: Terdapat spekulasi bahwa tim ekonomi Trump berencana untuk mendevaluasi dolar untuk mendukung ekspor AS, yang mendorong investor untuk mencari aset yang lebih stabil seperti emas.
2. Ketegangan Perang Tarif: Dengan Trump mengisyaratkan tarif baru pada beberapa barang, investor khawatir pasar dapat terjerumus ke dalam perang dagang, sehingga meningkatkan permintaan emas sebagai tempat berlindung yang aman.
3. Intervensi terhadap The Fed: Laporan menunjukkan bahwa Trump mungkin berusaha melemahkan independensi Federal Reserve dan memengaruhi keputusan suku bunga, sehingga menambah ketidakpastian di pasar.
Pergerakan dolar dengan arah terbalik berbanding emas. Mata uang AS mulai kehilangan momentum di tengah pembicaraan tentang pemerintahan mendatang yang akan menurunkan nilainya melalui kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mendukung ekspor dan mengurangi defisit perdagangan.
Terdapat indikasi investor meninggalkan dollar. Laporan terkini mengungkapkan bahwa pasar mulai melihat tanda-tanda penurunan dolar, karena beberapa bank sentral mulai mencari alternatif untuk cadangan kas mereka.
Euro dan pound sterling menguat terhadap dolar, sementara yen Jepang dan franc Swiss mencoba mengambil keuntungan dari penurunan kepercayaan terhadap mata uang AS. Fluktuasi tajam sedang terjadi dalam nilai tukar mata uang utama.
Hal lainnya, adanya kemungkinan presiden Trump berusaha membentuk kembali kebijakan moneter dengan mendevaluasi dollar, seperti yang terjadi dalam 'Perjanjian Mar-a-Lago.' Perjanjian tersebut dimodelkan berdasarkan Perjanjian Plaza 1985, di mana AS dan sekutunya berkolaborasi untuk menurunkan nilai tukar dolar.
Investor cerdas tidak menyerahkan segala sesuatunya pada keberuntungan, tetapi mendiversifikasi portofolionya untuk melindungi aset dari fluktuasi di masa mendatang.
Dalam iklim yang bergejolak ini, emas dan mata uang kripto telah menjadi dua aset paling menonjol yang menyaksikan arus investasi besar.
Volatilitas pasar diperkirakan meningkat karena ketidakpastian politik yang terus berlanjut.
Kemungkinan dolar terus menurun jika kebijakan devaluasi benar-benar dilaksanakan.
Beberapa mata uang, seperti yuan Tiongkok dan rubel Rusia, berpotensi diuntungkan jika negara lain mulai menjauh dari dolar.
Tidak diragukan lagi bahwa pasar sedang mengalami keadaan ketidakpastian di tengah keputusan ekonomi Trump.
Jika Anda seorang investor, maka Anda harus mencermati situasi ini, karena dolar mungkin menghadapi tantangan besar, sementara emas tampaknya terus mengalami kenaikan.
Namun pertanyaan paling penting tetap ada: Akankah emas terus menjadi tempat berlindung yang aman, atau akankah kejutan yang akan datang benar-benar mengatur ulang lanskap keuangan?
Jika Anda memiliki pertanyaan, kami ingin mendengarnya di grup Telegram resmi kami: https://t.me/wikifxindonesia (silakan salin) atau pindai kode QR di atas untuk bergabung dalam diskusi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Di balik layar industri forex global, ada pemain besar yang sering tidak disadari oleh trader ritel biasa: market maker. Tahun 2025 memperlihatkan peningkatan canggihnya strategi para Pembuat Pasar dalam mengatur likuiditas dan pergerakan harga. Tapi, apa sebenarnya peran mereka? Bagaimana cara mereka memengaruhi pasar? Dan yang paling penting, apa strategi yang digunakan agar tetap untung dalam kondisi pasar volatil?
Be Prime Broker belakangan ramai diperbincangkan di kalangan trader Indonesia di 2025 karena sejumlah kasus penipuan. Mulai dari kemenangan kontes tidak dibayar, penutupan akun hingga penolakan withdrawal, ada lima testimoni dari WNI yang menguak modus curang broker forex scam ini.
Dunia trading forex internasional kembali diguncang dengan kabar mengejutkan: AETOS Capital Group, salah satu broker forex yang cukup dikenal di Asia-Pasifik dan Eropa, resmi menghentikan operasionalnya di Inggris sejak Juni 2025. Keputusan ini tidak hanya menjadi perhatian pelaku pasar, tapi juga memicu kekhawatiran luas setelah terungkap bahwa perusahaan tersebut telah menerima 71 keluhan pengguna dari berbagai belahan dunia.
Dalam dunia trading online 2025 yang dinamis dan penuh peluang, kemampuan membaca candle pembalikan trend menjadi salah satu kunci utama untuk meraih profit secara konsisten. Banyak trader profesional mengandalkan pola candlestick sebagai sinyal utama untuk menentukan kapan harus masuk atau keluar dari pasar. Terutama saat terjadi potensi perubahan arah harga, keberadaan pola candle pembalikan arah bisa menjadi indikator krusial dalam menyusun strategi trading yang efektif.