简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Volatilitas pasar saat ini didorong oleh perdagangan berbasis sentimen seputar Donald Trump. Investor kesulitan membentuk ekspektasi yang jelas, memicu aksi jual besar-besaran di berbagai kelas aset d
Volatilitas pasar saat ini didorong oleh perdagangan berbasis sentimen seputar Donald Trump. Investor kesulitan membentuk ekspektasi yang jelas, memicu aksi jual besar-besaran di berbagai kelas aset dan dolar AS. Ketidakseimbangan pasar ini telah mempengaruhi psikologi investor, namun investasi bukan tentang kondisi saat ini—begitu rasionalitas kembali, fundamental akan kembali menjadi penentu utama. Yang pasti: tidak ada katalis negatif yang diantisipasi pada kuartal kedua.
Harga emas sempat melonjak mendekati level $3.500/oz kemarin sebelum berbalik arah tajam. Dalam siaran langsung, laporan, dan diskusi investor kami, kami terus mengingatkan bahwa emas adalah perdagangan padat—hindari ikut-ikutan.
Arus masuk besar ke emas didorong oleh kekhawatiran atas stagnasi ekonomi dan pelemahan dolar. Sentimen risk-off yang berkelanjutan terus mengangkat harga emas. Namun ingat pepatah pasar: saat sudah ramai, saatnya keluar.
Beberapa bank investasi besar menaikkan target harga emas mereka, tetapi analis makro sejati akan berkata bahwa sejak 2022, emas telah terlepas dari fundamental. Jadi, apa logika di balik revisi target ini?
(Grafik 1: Biru – Kontrak Berjangka Emas, Kuning – Neraca Bank Sentral YoY, Merah – Yield Obligasi AS 10 Tahun)
Secara historis, emas bergerak sejalan dengan:
Pertumbuhan YoY neraca bank sentral global (misalnya suplai uang);
Yield nominal obligasi 10 tahun AS.
Saat yield turun dan likuiditas meningkat, harga emas biasanya naik. Ini adalah pola makro klasik.
Artinya, harga emas berkorelasi positif dengan suplai uang dan negatif dengan yield obligasi. Namun pola ini rusak sejak inflasi melonjak pada 2022:
2022: Kekhawatiran stagflasi mendorong emas naik.
2023: Bank sentral menambah cadangan emas, memperkuat tren naik.
2024: Ketegangan geopolitik mengganggu sistem berbasis dolar, mendorong diversifikasi cadangan.
2025: Risiko resesi dan kebijakan tarif Trump memicu lonjakan ekstrem di pasar spot dan berjangka emas. Ketegangan dagang AS-Tiongkok kembali menjadi katalis bullish utama.
Emas telah naik lebih dari 40% tahun ini, namun harga dan nilai kini sangat menyimpang. Lonjakan awal tahun akibat tarif menyebabkan impor emas AS meningkat drastis, membuat model GDPNow The Atlanta Fed memperkirakan pertumbuhan negatif dan menurunkan proyeksi PCE ke 0,66%.
(Grafik 2: Revisi PCE Turun; Sumber: The Atlanta Fed)
Per 28 Februari 2025, kontribusi PCE terhadap PDB jatuh ke wilayah negatif—menunjukkan daya beli konsumen semakin melemah.
Faktor Utama Penurunan Konsumsi:
Turunnya kepercayaan konsumen: Inflasi tinggi dan suku bunga tinggi menekan pandangan dan belanja.
Tekanan pendapatan riil: Kenaikan upah tak mengimbangi inflasi.
Biaya hidup dan pinjaman meningkat: Inflasi bertahan di kategori penting, membatasi belanja diskresioner.
Efek kebijakan The Fed: Suku bunga tinggi menekan kredit kendaraan & properti.
Beban utang: Biaya layanan utang naik, terutama di kartu kredit.
(Grafik 3: PCE Direvisi Serendah -0,4%; Sumber: The Atlanta Fed)
Setelah penghapusan tarif selama 90 hari oleh Trump, PCE dipangkas ke -0,40% dan PDB Q1 direvisi turun menjadi -3,7%, memicu kekhawatiran resesi dan memperkuat daya tarik emas.
Namun, data penjualan ritel AS per Maret mulai menunjukkan ketahanan ekonomi. PCE naik ke 0,91%, meredakan kepanikan. Meski begitu, pergerakan harga belum sesuai dengan fundamental. Efek beli awal dan penimbunan stok menjaga konsumsi tetap bertahan, seperti terlihat dari penurunan ekspor bersih ke -4,91.
(Grafik 4: Penjualan Ritel Maret Angkat PCE Kembali ke 0,91%; Sumber: The Atlanta Fed)
Insentif pembebasan tarif Trump mendorong pembelian rumah tangga lebih awal dan penambahan inventaris perusahaan. Setelah sentimen pasar pulih, aset berisiko diperkirakan akan rebound kuat, sementara arus safe-haven ke emas akan mereda. Penghentian QT oleh The Fed dan ekspektasi pemangkasan suku bunga akan memicu siklus klasik: beli saat rumor, jebak pemburu momentum, jual saat berita keluar.
Prospek Teknikal Emas
Harga emas membentuk pola pembalikan head-and-shoulders, tertahan di resistance Fibonacci 38,5% ($3.384). Candle bearish kemarin menandakan risiko penurunan masih tinggi hari ini. Penurunan lanjutan diantisipasi.
Bias jangka pendek: Bearish
Support kunci: $3.313 / $3.198
Resistance kunci: $3.384 / $3.406 / $3.499
Stop-loss: Range $25
Strategi: Utamakan posisi jual saat terjadi reli intraday
Disclaimer Risiko: Pandangan, analisis, dan komentar pasar dalam artikel ini disajikan hanya untuk tujuan informasi dan tidak mewakili posisi resmi platform ini. Segala investasi mengandung risiko—bertransaksilah dengan bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.